MENILAI KINERJA - Muh Rosyid, S.Pd.,M.M.Pd
“MENILAI KINERJA”
Muh Rosyid, S.Pd.,M.M.Pd.
Dosen STIE Putra Bangsa Kebumen
Mengapa harus menilai kinerja ?
Memberi informasi untuk promosi pengembangan karir dan penetapan gaji karyawan
Memberi peluang bagi anda dan bawahan untuk meninjau perilaku yang berhubungan dengan kerja dalam pengembangan perusahaan
Peran Penyelia dalam Penilaian
Membuat penilaian aktual,
Dituntut harus akrab,
Dengan teknik penilaian dasar,
Memahami dan menghindari masalah yan melumpuhkan penilaian,
Dengan penilaian yang jujur.
Langkah menilai kinerja
Mendefinisikan pekerjaan
memastikan tugas dan standar jabatan
Menilai kinerja
membandingkan kinerja aktual dengan standar yang ditetapkan
Memberikan umpan balik
menuntut satu atau lebih sesi umpan balik
Masalah penilaian kinerja
Bila penilaian gagal :
Bawahan tidak diberitahu sebelum melakukan pekerjaan
Formulir atau prosedure yang digunakan untuk menilai kinerja tidak cocok
Ada masalah lain yang muncul selama sesi umpan balik
Kinerja apa yang diharapkan ?
Uraian jabatan sering tidak cukup untuk menjelaskan apa yang akan dilakukan karyawan, karena hanya ditulis untuk kelompok jabatan bukan untuk jabatan yang spesifik
Untuk mengoperasikan harapan tetapkanlah standar yang dapat diukur
Metode Penilaian :
Skala Penilaian Grafik
Skala yang mendaftarkan sejumlah ciri dan kisaran kinerja untuk masing-masing karyawan kemudian dinilai dengan mengidentifikasi skor yang paling baik menggambarkan tingkat kinerja untuk masing-masing ciri
Peringkatan Alternasi
Membuat peringkat karyawan dari yang terbaik ke yang terjelek berdasarkan ciri tertentu untuk menilai karyawan.
Metode ini paling populer
Perbandingan berpasangan
Memeringkatkan karyawan dengan membuat peta dari semua pasangan karyawan yang mungkin untuk setiap ciri dan memungkinkan mana karyawan yang lebih baik dari pasangannya (lebih bermutu)
Distribusi Paksa
Serupa dengan pemeringkatan pada sebuah kurva, persentase yang sudah ditentukan dari peserta penilaian ditempatkan dalam berbagai katagori kinerja
15% berkinerja tinggi
20% berkinerja rata-rata tinggi
30% berkinerja rata-rata
20% berkinerja rata-rata rendah
15% berkinerja rendah
Insiden Kritis
Membuat satu catatan tentang contoh-contoh yang luar biasa baik atau tidak diinginkan dari perilaku yang berhubungan dengan kerja seseorang karyawan dan meninjaunya bersama karyawan pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya
Metode ini dapat digunakan untuk teknik penilaian yang lain
Skala Penilaian Berjangkaran perilaku
Bertujuan untuk mengkombinasikan manfaat dari insiden kritis dan penilaian berdasarkan kuantitas dengan menjangkarkan skala berdasarkan kuantitas pada contoh-contoh naratif spesifik dari kinerja yang baik dan kinerja yang jelek
Metode ini lebih baik dan lebih adil dari metoda yang lain
Manajemen Berbasis sasaran
Meliputi penetapan tujuan khusus yang dapat diukur bersama dengan masing-masing karyawan dan selanjutnya secara berkala meninjau kemajuan yang dicapai
Teknologi Informasi dan SDM
Program yang menghasilkan teks terulis untuk mendukung masing-masing bagian dari penilaian
Memuat catatan semua kinerja karyawan berdasarkan bidang kerja yang dapat digunakan untuk mengumpulkan insiden kritis sepanjang tahun sehingga tidak dilupakan dan dapat digunakan untuk memberikan back-up khusus begitu laporan penilaian kinerja final dicetak
Masalah dan Pemecahan dalam Menilai Kinerja :
Tidak banyak hal yang dilakukan seorang manajer dengan penuh resiko kecuali menilai kinerja bawahan
Karyawan cenderung menjadi optimis terhadap penilaian mereka karena kenaikan gaji dan kemajuan karir bergantung pada hasil penilaian
Masalah utama dalam skala penilaian
Standar yang tidak jelas :
Skala penilaian terlalu terbuka
Efek halo :
Cermin penyelia membias pada yang dinilai
Kecenderungan sentral :
kecenderungan menilai dengan cara sama
Terlalu longgar / keras :
menilai semua bawahan tinggi / rendah
Prasangka / bias :
mewngikuti perbedaan individu
Bagaimana Menghindari Masalah :
Yakinlah untuk menjadi akrab dengan memahami masalah
Pilih alat penilaian yang tepat
Latihlah penyelia sebelum bekerja agar tidak tersesat
Siapa Pelaku Penilaian
Penyelia terdekat :
merupakan inti dari sistem penilaian
Memanfaatkan rekan kerja :
penilaian agak akurat, efektif dan populer
Komite penilaian :
cenderung lebih handal, jujur dan absah
Penilaian diri :
bisa menilai diri sendiri lebih tinggi dari nilai penyelia
Dilakukan oleh bawahan :
cenderung memberikan penilaian menyanjung
Umpan balik 360 derajat :
untuk pelatihan dan pengembangan
Apakah Penilaian Harus Dihapuskan :
Banyak ahli merasa bahwa penilaian tradisional tidak membantu dalam mengelola kinerja dan bahkan merusak kinerja
Kebanyakan sistem penilaian kinerja tidak memotivasi karyawan
Namun untuk meninjau perilaku dalam mengelola kinerja, karir dan gaji masih membutuhkan penilaian
Bagaimana pendapat saudara
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda di sini...
makasih ya uda kasih komentar...
sering - sering maen sini ya...
No SaRa, No PoLiTiCs, No SPaMMiNG!!!