SISTEM INTERNASIONAL DAN PENILAIAN SDM - Muh Rosyid, S.Pd.,M.M.Pd
“SISTEM INTERNASIONAL DAN PENILAIAN SDM”
Muh Rosyid, S.Pd.,M.M.Pd
Dosen STIE Putra Bangsa Kebumen
Sistem Informasi penilaian SDM
Informasi : Sesuatu yang tidak mereka ketahui atau miliki yang dapat digunakan dalam memecahkan sesuatu masalah
Sistem Informasi : Pengorganisasian Data dan Informasi secara Sistematis
Sistem Penilaian : Pendekatan yang terorganisir untuk mengukur dan mengevaluasai keberhasilan kegiatan SDM
Memadukan Perencanaan SDM dengan Perencanaan Bisnis Organisasi
Kompensasi
Pelatihan dan Pengembangan
Manajemen Mutu Total
Ujian
Wawancara
Berkomunikasi dengan Para Pekerja melalui Survei
Komunikasi yang meningkat akan memfasilitasi penyebaran gagasan-gagasan pekerja ke dalam perbaikan produk dan perubahan-perubahan organisasional dalam peningkatan keterlibatan pekerja pada pekerjaan
Survei dapat untuk mengukur :
Persepsi Pekerja : Pemahaman akan peran individual, konflik peran, keragaman kualitas pekerjaan dan kualitas interpersonal
Reaksi Pekerja : Perasaan dan respon-respon fisiologis
Perilaku Pekerja : Kinerja, absensi, dan tingkat keluar masuk pekerja
Mengapa Survei Dilaksanakan ?
Persepsi dan respon spesifik yang harus diukur
Metode pengumpulan data
Reliabilitas dan Validitas ukuran yang yang dipakai
Petugas pengumpul data
Waktu survei
Jenis analisa data yang dipakai
Tujuan spesifik data
Mengapa Survei Dilaksanakan ?
Persepsi dan respon spesifik pekerja yang harus diukur
Metode yang dapat dipakai untuk mengumpulkan data
Reliabilitas dan validitas ukuran-ukuran yang dipakai
Orang-orang yang menjadi sumber pengumpul data
Waktu dan cara survei
Jenis analisa yang dilakukan terhadap data
Tujuan spesifik data
Pertimbangan-pertimbangan Etika
Dengan Komputer dan SISDM Departemen SDM dapat secara cepat menghasdilkan informasi konfidensial tentang SDM dalam berbagai bentuk
Sistem SISDM dengan komputer dapat dirancang untuk memberi atau tidak memberi akses kepada seseorang atau kelompok
Sistem Penilaian Bagi Manajemen SDM
Kontribusi Departemen SDM dikelompokkan dalam dua golongan :
Melakukan segala sesuatu yang benar
Melakukan segala sesuatu dengan benar
Melakukan segala sesuatu yang benar berarti melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk membantu perusahaan meraih keberhasilan
Perencanaan SDM
Perencanaan SDM pada perusahaan dapat dinilai berdasarkan pada :
Tempat, waktu, upah, serta kemampuan dan perilaku orang-orang yang tepat
Untuk mengevaluasi perencanaan SDM mencakup perbandingan :
Tingkat penempatan tenaga kerja yang sesungguhnya dengan kebutuhan yang sudah ditentukan
Tingkat produktifitas dengan tujuan yang sudah ditetapkan
Tingkat arus pekerja yang sesungguhnya dengan yang diinginkan
Program yang diimplementasikan dengan yang direncanakan
Hasil-hasil program dengan hasil yang diharapkan
Biaya tenaga kerja dan program dengan anggaran
Hasil program dengan biayanya
Desain Pekerjaan
Desain pekerjaan menggunakan metode time and motion study untuk meningkatkan efisiensi
Keberhasilan dapat diukur apa bila para pekerja mampu menyelesaikan banyak pekerjaan dalam waktu yang cepat sehingga lebih produktif
Perekrutan Tenaga Kerja
Sumber perekrutan tenaga kerja dapat dinilai dengan melihat manfaat jangka pendek maupun jangka panjang
Manfaat setiap metode dapat ditetapkan dengan membandingkan jumlah pelamar potensial yang memenuhi syarat yang diterima bekerja oleh masing-masing metode dan kelompok kerja
Seleksi dan Penempatan
Untuk melakukan seleksi dan penempatan yang dapat meningkatkan produktifitas organisasi, perusahaan harus menggunakan alat prediksi yang valid dan sah
Penilaian Kinerja
Sistem penilaian yang terbaik adalah yang mendukung formulasi dan implementasi strategi perusahaan dengan biaya sehemat mungkin
Sistem MSO (manajemen by objectives) menuntut adanya analisis pekerjaan yang seksama dan pembaharuan diskripsi pekerjaan yang teratur, penetapan tujuan partisipatif dan dukumentasi yang ekstensif
Kompensasi
Dalam menilai sebuah perusahaan harus dipertimbangkan beberapa tujuan :
Menarik para pekerja yang cakap
Memotivasi pekerja
Mempertahankan para pekerja yang cakap
Mengelola upah dalam batas-batas hukum yang berlaku
Mencapai rencana SDM dan tujuan-tujuan bisnis strategis
Pelatihan dan Pengembangan
Untuk mengukur perubahan produktifitas, sikap kepuasan dengan supervisor, kepuasan dengan keragaman program, kepuasan dengan dengan pekerjaan, stres, konflik peran dan pengetahuan akan prosedur pekerjaan, penghematan biaya, tunjangan yang diterima dan sikap terhadap pelatihan
Komponen Evaluasi
Setiap evaluasi mencakup empat komponen :
Reaksi terhadap pelatihan
Pelajaran
Perubahan perilaku / kinerja
Hasil
Komponen Evaluasi
Reaksi terhadap pelatihan
Apakah pekerja yang dilatih merupakan program itu ?
Apakah instruksi yang diberikan jelas dan membantu ?
Apakah para pekerja yang dilatih percaya bahwa mereka tidak mendapat pelajaran ?
Pelajaran
Apakah pekerja memperoleh pengetahuan dan keahlian yang diajarkan ?
Dapatkah mereka berbicara mengenai hal-hal yang tidak dapat mereka bicarakan sebelumnya ?
Dapatkah mereka menunjukkan perilaku yang baru dalam pekerjaan ?
Perubahan perilaku / kinerja
Dapatkah pekerja yang dilantik melakukan hal-hal yang tidak dapat mereka lakukan sebelumnya ?
Dapatkah mereka menunjukkan perilaku yang baru dalam pekerjaan ?
Hasil
Apakah pelatihan memberikan hasil yang nyata dalam bentuk produktifitas, penghematan biaya, waktu respons, kualitas atau kuantitas kinerja pekerjaan
Desain Evaluasi
Desain evaluasi dapat membantu manajer mengevaluasi
Setiap program SDM untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas kehidupan kerja
Efektifitas setiap kegiatan SDM
Tiga katagori utama desain evaluasi :
Pra eksperimen
Kuasi eksperimen
Eksperimen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Perusahaan berusaha mempersingkat proses penanganan klaim, melanjutkan mengawasi dan memfokuskan diri pada bidang-bidang yang menjadi perhatian utama dan mengembangkan program keselamatan kerja
Perundingan Kolektif
Konflik lebih nyata dalam proses perundingan kolektif, bila kegagalan memecahkan permasalahan biasanya akan membawa pemogokan
Ukuran efektifitas lainnya adalah keberhasilan penanganan protes pekerja atau kemampuan untuk memecahkan permasalahan yang berkembang setelah kesepakatan antara serikat buruh dan perusahaan terjadi
Efektifitas Negosiasi
Beberapa indikasi upaya untuk mencapai kesepakatan adalah :
jangka waktu negosiasi,
hasil ratifikasi suara anggota,
frekuensi dan lama pemogokan,
penggunaan mediasi dan arbitrasi,
perlunya interfensi pemerintah,
kualitas hubungan serikat buruh manajemen
Efektifitas Prosedur Protes
Serangkaian ukuran efektifitas prosedur protes yang berhubungan dengan ketidak sepakatan antara manajer dengan para pekerja.
Ukuran tersebut dapat mencakup frekuensi protes, tingkat di dalam prosedur protes saat protes biasanya diselesaikan, frekuensi pemogokan atau pelambatan pekerjaan selama jangka waktu kesepakatan perburuhan, tingkat absensi, tingkat keluar masuk pekerja, sabotase, serta perlunya intervensi pemerintah.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda di sini...
makasih ya uda kasih komentar...
sering - sering maen sini ya...
No SaRa, No PoLiTiCs, No SPaMMiNG!!!