MENGATASI REKAN KERJA YANG RESEH
MENGATASI REKAN KERJA YANG RESEH
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Managemen Perubahan dan Inovasi
Dosen : Muh. Rosyid, S.Pd.M.M.Pd
Disusun oleh :
Nama Mahasiswa : W. JATMIKA
NIM : 050055353
Program Studi : Managemen
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
PUTRA BANGSA KEBUMEN
2008
I. PENDAHULUAN
Dalam suatu lingkungan kerja, biasanya terjadi persaingan sesama pegawai. Hal semacam itu bisa disebabkan karena tidak suka dengan prestasi kerja pegawai lain, ingin mencari perhatian kepala/atasan, persaingan jabatan atau punya masalah pribadi yang dicampuradukan dengan pekerjaan di kantor. Apabila terjadi hal seperti itu, maka suasana kerja menjadi tidak menyenangkan, suasana yang tadinya sehat dan produktifitas kerja baik menjadi terasa gerah dan jenuh, bahkan menjadikan kita ingin pindah tugas atau mengundurkan diri dari pekerjaan.
Pegawai yang memiliki sifat tidak jujur, suka mengadu domba dan menang sendiri pada dasarnya dia menginginkan persaingan, tapi cara mewujudkannya yang salah dan menyebalkan.
II. PEMBAHASAN
Apabila keadaan tersebut menimpa kita, sebaiknya kita hadapi dengan pikiran yang jernih, jangan terjebak dengan permainan dia, yang jelas kita harus bersikap bijaksana.
Kita dihadapkan oleh 2 pilihan, menganggap rekan kerja kita tersebut sebagai hambatan atau sebagai tantangan. Banyak alternatif solusi yang membuat kita tetap produktif, yaitu :
1. Bersikap cuek
Agar produktifitas kerja tidak terganggu kita musti cuek dengan tingkah lakunya, jangan ikut-ikutan. Sikapnya itu sudah menjadi kebiasaan dan susah diubah. Jangan buang energi untuk memikirkan rekan kerja yang menyebalkan, tetapi konsentrasikan pikiran dan energi untuk pekerjaan.
Kita harus pandai mengendalikan diri, sebab sifat gamang tersinggung justru akan merugikan diri kita, selain memperparah masalah, pekerjaan juga terganggu.
2. Tunjukan sikap baik
Patuhi peraturan kantor yang ada dan tunjukan etika kerja serta etika bergaul yang positif dengan atasan maupun rekan kerja. Tunjukkan pula bahwa kita seorang karyawan yang rajin dan dapat dipercaya rekan kerja lain menghormati kita.
Jika selama ini komunikasi dengan atasan agak kaku sedikit diubah menjadi lebih santai, namun tetap menunjukkan sikap hormat. Tidak perlu berubah menjadi orang lain yang terpenting kita selalu menjaga sikap dan menunjukkan kepribadian dan karakter yang baik serta bersikap manis dan supel dengan gaya kita sendiri.
3. Fokus bekerja
Sikap rekan kerja yang begitu memang dirasa menciutkan nyali tapi hal itu bukan menjadi hambatan, anggaplah sebagai tantangan sehingga keberadaannya bukan sebagai beban, namun sebagai motivasi unuk bekerja lebih giat lagi. Buktikan bahwa kita mampu menjalankan tugas yang dipercayakan kepada kita, tidak perlu mengkhawatirkan mulut nakal teman kita, karena dengan kinerja yang bagus dan tidak membuat ulah yang merugikan instansi maka atasan pasti mampu menilai secara proporsional. Atasa yang baik, hanya melihat bukti konkret walaupun ada pihak-pihak yang mengatakan buruk tentang kita. Sebaliknya jika rekan kerja yang tidak suka, memiliki kemampuan melobi atasan, tanpa dibarengi hasil kerja yang memuaskan cepat atau lambat atasan pasti bisa mengerti situasi yang sebenarnya.
4. Menjaga jarak
Menjaga hubungan baik dengan rekan kerja sangat penting untuk menciptakan suasana kondusif selama bekerja. Memang tidak dilarang menjalin kedekatan khusus dengan rekan kerja, namun tidak perlu masuk dalam persoalan pribadi teman kita.
Khususnya kepada rekan yang suka menjilat, samakan perlakuan sikap kita dengan lainnya. Namun bersikaplah seperlunya, tidak perlu bermanis-manis untuk mencegah dia menjelek-jelekan kita di depan atasan.
5. Mencari teman curhat
Jika sudah merasa sanngat terganggu dengan ulah rekan maka tidak salah apabila curhat kepada teman kita yang bisa dipercaya. Tumpahkan persoalan kita dan minta saran darinya. Saran dari teman sedikit banyak dapat membantu kita meringankan beban sehingga kita dapat bekerja kembali dengan nyaman
III. KESIMPULAN
Jika kita mengalami hal semacam itu dilingkungan kerja kita, tidak ada salahnya untuk mencoba alternatif yang kita tawarkan. Semoga bisa merubah keadaan sehingga dalam bekerja kita merasa nyaman agar tidak terganggu kinerja kita, dan suasana kondusif tetap terjaga.
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Managemen Perubahan dan Inovasi
Dosen : Muh. Rosyid, S.Pd.M.M.Pd
Disusun oleh :
Nama Mahasiswa : W. JATMIKA
NIM : 050055353
Program Studi : Managemen
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
PUTRA BANGSA KEBUMEN
2008
I. PENDAHULUAN
Dalam suatu lingkungan kerja, biasanya terjadi persaingan sesama pegawai. Hal semacam itu bisa disebabkan karena tidak suka dengan prestasi kerja pegawai lain, ingin mencari perhatian kepala/atasan, persaingan jabatan atau punya masalah pribadi yang dicampuradukan dengan pekerjaan di kantor. Apabila terjadi hal seperti itu, maka suasana kerja menjadi tidak menyenangkan, suasana yang tadinya sehat dan produktifitas kerja baik menjadi terasa gerah dan jenuh, bahkan menjadikan kita ingin pindah tugas atau mengundurkan diri dari pekerjaan.
Pegawai yang memiliki sifat tidak jujur, suka mengadu domba dan menang sendiri pada dasarnya dia menginginkan persaingan, tapi cara mewujudkannya yang salah dan menyebalkan.
II. PEMBAHASAN
Apabila keadaan tersebut menimpa kita, sebaiknya kita hadapi dengan pikiran yang jernih, jangan terjebak dengan permainan dia, yang jelas kita harus bersikap bijaksana.
Kita dihadapkan oleh 2 pilihan, menganggap rekan kerja kita tersebut sebagai hambatan atau sebagai tantangan. Banyak alternatif solusi yang membuat kita tetap produktif, yaitu :
1. Bersikap cuek
Agar produktifitas kerja tidak terganggu kita musti cuek dengan tingkah lakunya, jangan ikut-ikutan. Sikapnya itu sudah menjadi kebiasaan dan susah diubah. Jangan buang energi untuk memikirkan rekan kerja yang menyebalkan, tetapi konsentrasikan pikiran dan energi untuk pekerjaan.
Kita harus pandai mengendalikan diri, sebab sifat gamang tersinggung justru akan merugikan diri kita, selain memperparah masalah, pekerjaan juga terganggu.
2. Tunjukan sikap baik
Patuhi peraturan kantor yang ada dan tunjukan etika kerja serta etika bergaul yang positif dengan atasan maupun rekan kerja. Tunjukkan pula bahwa kita seorang karyawan yang rajin dan dapat dipercaya rekan kerja lain menghormati kita.
Jika selama ini komunikasi dengan atasan agak kaku sedikit diubah menjadi lebih santai, namun tetap menunjukkan sikap hormat. Tidak perlu berubah menjadi orang lain yang terpenting kita selalu menjaga sikap dan menunjukkan kepribadian dan karakter yang baik serta bersikap manis dan supel dengan gaya kita sendiri.
3. Fokus bekerja
Sikap rekan kerja yang begitu memang dirasa menciutkan nyali tapi hal itu bukan menjadi hambatan, anggaplah sebagai tantangan sehingga keberadaannya bukan sebagai beban, namun sebagai motivasi unuk bekerja lebih giat lagi. Buktikan bahwa kita mampu menjalankan tugas yang dipercayakan kepada kita, tidak perlu mengkhawatirkan mulut nakal teman kita, karena dengan kinerja yang bagus dan tidak membuat ulah yang merugikan instansi maka atasan pasti mampu menilai secara proporsional. Atasa yang baik, hanya melihat bukti konkret walaupun ada pihak-pihak yang mengatakan buruk tentang kita. Sebaliknya jika rekan kerja yang tidak suka, memiliki kemampuan melobi atasan, tanpa dibarengi hasil kerja yang memuaskan cepat atau lambat atasan pasti bisa mengerti situasi yang sebenarnya.
4. Menjaga jarak
Menjaga hubungan baik dengan rekan kerja sangat penting untuk menciptakan suasana kondusif selama bekerja. Memang tidak dilarang menjalin kedekatan khusus dengan rekan kerja, namun tidak perlu masuk dalam persoalan pribadi teman kita.
Khususnya kepada rekan yang suka menjilat, samakan perlakuan sikap kita dengan lainnya. Namun bersikaplah seperlunya, tidak perlu bermanis-manis untuk mencegah dia menjelek-jelekan kita di depan atasan.
5. Mencari teman curhat
Jika sudah merasa sanngat terganggu dengan ulah rekan maka tidak salah apabila curhat kepada teman kita yang bisa dipercaya. Tumpahkan persoalan kita dan minta saran darinya. Saran dari teman sedikit banyak dapat membantu kita meringankan beban sehingga kita dapat bekerja kembali dengan nyaman
III. KESIMPULAN
Jika kita mengalami hal semacam itu dilingkungan kerja kita, tidak ada salahnya untuk mencoba alternatif yang kita tawarkan. Semoga bisa merubah keadaan sehingga dalam bekerja kita merasa nyaman agar tidak terganggu kinerja kita, dan suasana kondusif tetap terjaga.
jika mengatasi teman kerja yang kurang ajar? bagaimana? tlp malam2 ato sms2 jorok yg bikin risih, ato pingin tau urusan pribadi.
BalasHapus